Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen (FIPK) lanjutkan Memorandum of Understanding (MoU) bersama Pusat Pengembangan Anak (PPA) ID 0252 Silo Watuliney dengan menggelar Project dengan tema Unified Colors di Gereja GMIM Silo Watuliney pada Sabtu (02/12/2023).

Kegiatan yang dibuka dengan ibadah yang dipimpin oleh Ketua BEM FIPK Marthin Martoyo. Kegiatan diikuti oleh seluruh anak PPA bersama pengurus PPA yang ada.

Project Unified Colors yang bercerita tentang bagaimana manusia terutama anak-anak yang dapat menyatukan warna yang begitu banyak disekitar mereka, warna yang berbeda menjadi hal yang sulit untuk di terima dan dalam konteks ini, warna dapat diartikan sebagai perbedaan sosial. Maka dari itu konsep yang BEM FIPK sajikan yaitu para peserta mengkampanyekan semua ketidakadilan yang mereka rasakan dilingkungan mereka dengan cara membuat show berupa drama, puisi, lagu, maupun drama musikal.

Mekanisme kegiatan dibuat dalam 4 kelompok untuk menampilkan konsep yang ada dan BEM FIPK turut menjadi fasilitator di setiap kelompok yang ada.

Tujuan kegiatan ini yaitu agar tidak ada lagi perundungan yang terjadi dilingkungan PPA dan mereka dapat saling menerima disemua perbedaan yang ada.

Kegiatan ditutup dengan ibadah dan penyerahan sertifikat kegiatan serta penyampaian kesan dan pesan dari pengurus dan kordinator PPA.

“Senang dengan adanya kerja sama dan kegiatan dari BEM FIPK, harapannya tetap ada hubungan yang baik dengan BEM FIPK Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Manado walaupun akan segera berakhir masa jabatan dan berharap tetap ada lanjutan kerja sama deng pengurus baru nantinya.” Jelas Koordinator PPA

Dalam wawancara bersama Akther Anggoman selaku Ketua Panitia Kegiatan menurutnya, kegiatan ini sangat penting untuk anak-anak karena beberapa dari mereka ada yang masih labil, dan tidak menyadari perbedaan yang ada.

“Menurut saya kegiatan ini sangat penting untuk anak-anak karena beberapa dari mereka ada yang masih labil, dan tidak menyadari perbedaan yang ada serta harapan saya semoga sosialiasi seperti ini bisa membuat mereka semakin bertumbuh dan menerima perbedaan yang ada.” Tutup Akther *CK